Main Article Content

Tri Sutrisno

Abstract

Peserta didik memiliki karakteristik yang unik, dan tidak sama antara satu dengan lainnya. Mereka harus hidup bersama dalam sebuah kelompok, bahkan tidakhanya hidup tetapi bisa melakukan aktualisasi potensi dirinya. Lingkungan ditengarai menjadi wahana dalam mengembangakn potensi untuk kesuksesan karir siswa. Dalam fakta dan keyataan hidup, era globalisasi membutuhkan semangat juang yang tinggi agar sukses, sebab kompetisi lebih ketat. Hidup bersama, membangun hubungan relasi yang baik, berkomunikasi yang sehat, mampu merasakan perasaan orang lain, dapat bekerja dalam sebuah tim dan mampu menjadi makhluk social yang utuh, merupakan indicator dan ikhtiar yang dapat dilakukan siswa untuk meraih cita-citanya masa depan ditengah jaman yang sengit akan persaingan. Pendidikan juga menjadi tempat yang strategis dalam mengembangkan sikap social sebagai modal mencapai sukses. Guru juga menjadi sosok yang dapat mengembangkan hakikat manusia sebagai anggota masyarakat sekitar yang butuh akan keberadaan orang lain dalam hidupnya. Untuk semakin suksesnya guru, orang tua juga dituntut menjadi motor penggerak anak dalam mengajari anak agar bisa menjalin hubungan dengan orang lain secara berkelanjutan. Dalam berbagai penelitian, bahwa kesuksesan anak dapat ditentukan dari seberapa hebat dia dalam konteks hubungan baik dengan orang lain, maka dibutuhkan pemahaman, strategi dan aplikasi model antara guru dan orang tua agar bersinergi dalam mengembangkan sikap dan perilaku yang berkaitan dengan hubungan social anak dengan orang lain. Di harapkan penulisan bermanfaat buat guru utamanya orang tua dalam mendidik anak agar mampu membangun jaringan sesama, sebagai modal sukses untuk dirinya. Pembahasan ini, akan sedikit mengurai dan mendeskripsikan mengenai pentingnya membangun jaringan buat siswa SD, sekaligus caranya sehingga nantinya menjadi kesatuan utuh sebuah penjelasan mengenai kiat suskses dengan memiliki banyak jaringan yang semua itu menjadi visi dari kurikulum 2013.

Article Details

References
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang sistem pendidikan nasional.
Fadhillah. 2014. Implmentasi Kurikulum 2013 dalam pembeajaran SD/MI/SMP/MTS/SMA/MA. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta
Goleman, Daniel. 2000. Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Prijosaksono, Ariwibowo. 2009. Self Management Series : Create your Own Cheese. Elex
Media Komputindo. Jakarta
Sutrisno, Tri. 2013. Komunikasi Konseling (sebuah pendekatan dan mempertahankan
hubungan untuk memotivasi, mengembangkan potensi dan terapi). Halaman Moeka Publishing. Jakarta
Sutrisno, Tri. 2014. Asupan Psikologis Anank melalui Konseling (pedoman untuk konselor dan orang tua dslsm membina anak). Halaman Moeka Publishing. Jakarta
Stuart , Sudeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 3. Alih Bahasa Akhir Yani S. Jakarta : EGC.
Syarif, Sumantri, Mohamad. 2015. Strategi pembelajaran (teori dan praktik di tingkat Pendidikan Dasar). PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Tilaar, H. A. R. 2001. Manajement Pendidikan Nasional. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
Udin S. Winaputra. 2005. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif, teori dan asesment. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya